Langsung ke konten utama

Buku: The One World Schoolhouse

The One World Schoolhouse menjadi judul buku yang menegaskan ide pendidikan yang dilontarkan sekaligus telah dibuktikan oleh Salman Khan melalui Akademi Khan. Akademi Khan merupakan portal pembelajaran matematika yang dapat diakses oleh siapa saja secara gratis dan daring (online). Penghargaan dari berbagai pihak sudah diketahui misal  Yayasan Gates telah menyumbang 1,5 juta dollar amerika ke Akademi Khan. Google juga menghibahkan 2 juta dollar amerika. Sebetulnya apa yang disodorkan oleh Salman Khan dalam wujud Akademi Khan? Berikut tangkapan saya dari buku "The One World Schoolhouse".

Pengajaran Direk dan Individual
Pengajaran secara direk (langsung) dan individual merupakan prinsip dasar yang dipegang Salman Khan. Hal ini mungkin dicapai berkat perkembangan teknologi informasi semisal internet. Teknologi tersebut menghilangkan sekat-sekat pendidikan sehingga memudahkan kita menjangkau ilmu dan peluang. Kita dapat menyajikan pembelajaran secara lebih luwes, portabel dan individual. Pemerataan kualitas edukasi akan lebih mudah dicapai dan kesenjangan pendidikan bisa diminimalisir.

Pengajaran secara individual dimaksudkan untuk mewadahi pembelajar yang nyatanya masing-masing memiliki kecepatan yang berbeda dalam mencerna pelajaran. Satu orang mungkin lebih lambat dalam mencerna suatu materi dibanding yang lain. Perlakukan yang sama dan standar umumnya mengabaikan fakta ini. Akademi Khan sanggup memberikan pemecahan atas masalah ini.

Belajar Tuntas dan Kelas Terbalik
Konsep belajar tuntas dan kelas terbalik (flipped class) diketengahkan oleh Salman Khan untuk mewujudkan prinsip pengajaran langsung dan individual. Pada konsep kelas terbalik, jika sebelumnya jadwal tatap muka di kelas berisi ceramah dan setelahnya ada pekerjaan rumah (PR) maka dibalik menjadi pekerjaan rumah tersebut justru menggantikan ceramah tersebut sedangkan materi dipelajari sebelumnya (di rumah) melalui video atau fasilitas daring (online). Tatap muka di kelas lebih dijadikan sebagai momen diskusi membahas kesulitan dan problem siswa yang sebelumnya mempelajari materi di rumah.

Adapun belajar tuntas dikenal juga dengan istilah mastery learning. Pada belajar tuntas, siswa hanya dapat melanjutkan materi ke tingkat yang lebih tinggi jika sudah betul-betul menguasai pelajaran sebelumnya. Siswa diharapkan memiliki kemampuan 100 persen tidak hanya sekedar skor minimal 60 (atau 60 persen) misalnya. Salman khan memiliki banyak pengalaman dan alasan mengapa hal ini bisa dilakukan dan justru bermanfaat.

Fakta, Istilah dan ide menarik lainnya:
Berapa batas waktu maksimal siswa bisa tetap memperhatikan materi? - hal.35
Eric R. Kandel dan realitas proses belajar di dalam otak kita - hal.51
Seberapa banyak PR yang perlu diberikan kepada siswa? Apa perlu? - hal.115
Mengapa anak-anak seusia seyogyanya dipadukan? - hal.205
Portofolio kreatif - hal.231


----------
Khan, S. 2013. The One World Schoolhouse: pendidikan kelas dunia untuk siapapun dan di mana pun. Bandung: Noura. ISBN 978-602-1606-16-2. Versi asli dalam bahasa Inggris: Khan, S. 2012. The One World Schoolhouse: education reimagine. Twelve. ISBN 1455508373.

Postingan populer dari blog ini

Cara Praktis Mengubah Gaya Harvard ke Gaya Vancouver

Pada tulisan Menambahkan Style di Zotero saya menguraikan bagaimana kita bisa membubuhkan gaya sitasi (style) baru ke dalam zotero. Nah, dengan beragam koleksi style yang ada kita bisa dengan mudah dan cepat mengubah suatu style ke style yang lain. Sewaktu-waktu kita dapat mengubah style sitasi dari karya tulis ilmiah kita tanpa harus bekerja mulai dari nol. Perubahan tersebut cukup kita lakukan di aplikasi word processor kita, tanpa perlu terkoneksi dengan internet atau harus online.

Mengapa Suatu Pelarut Dikatakan Polar?

U ntuk mendapatkan suatu senyawa dari suatu bahan tumbuhan, kita dapat menjalankan proses yang dinamakan dengan "ekstraksi berpelarut" ( solvent extraction ) atau bisa disebut "ekstraksi" saja. Pelarut yang akan digunakan untuk ekstraksi harus dipilih yang cocok. Kriteria yang digunakan untuk memilih pelarut ekstraksi antara lain masalah harga, toksisitas, ketersediaan, selektivitas solut, kesulitan untuk rekoveri, sifat fisik (kelarutan dalam air, viskositas, titik didih) dan keamanan penggunaannya (keterbakaran, volatilitas). Keputusan akhir biasanya merupakan jalan tengah di antara kriteria tersebut. Namun, untuk skala laboratorium, kriteria yang menjadi kunci pemilihan pelarut yaitu faktor kelarutan (solubilitas) dan selektivitas (Cannel, 1998:61). Kedua faktor kunci tersebut berhubungan dengan kepolaran molekul pelarut itu sendiri. Kepolaran menunjukkan kekuatan gaya tarik menarik antara molekul. Jika dua zat memiliki gaya-tarik-antara-molekul yang sama ata

Cara Cepat Membuat Kutipan dan Daftar Pustaka dengan Zotero

B agaimana cara anda membuat kutipan (sitasi) dan daftar pustaka pada karya tulis ilmiah? mungkin cara anda adalah dengan langkah-langkah berikut: pertama, anda menyalin (kopi) atau menyimpan dokumennya (buku, jurnal, halaman web) lalu menandai keterangan yang anda perlukan baik rincian pustakanya, maupun teks yang akan dikutip; kedua, anda memasukkan teks dan kutipan (sitasi) ke dalam tulisan sekaligus mencantumkannya ke daftar pustaka; ketiga, anda melakukan langkah pertama dan kedua berulang-ulang baik untuk memasukkan pustaka baru, memberi kutipan yang sama di paragraf yang lain, penyuntingan jika ada kesalahan nama atau tahun, dan sebagainya. Pastinya hal ini akan melelahkan dan membuat sebagian kita menjadi frustasi (mungkin trauma) saat membuat karya tulis ilmiah. Bayangkan jika tulisan kita memuat puluhan jurnal atau buku. Jika ada yang salah, apakah anda akan memeriksa halaman demi halaman (tentu tidak!). Perlu saya sampaikan bahwa cara anda tersebut adalah cara sulit, kenapa