Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2011

Apa Software Merdeka Itu? (Bagian 2 dari 5)

M aryanto (2010) mengutarakan bahwa di era teknologi informasi, muncul pertanyaan: ”Pentingkah kemerdekaan di bidang software atau program komputer?”, ”Sudahkah kita merasa merdeka ketika menggunakan komputer dan gadget lainnya?”. Dalam istilah FOSS (free/open source sofware), kemerdekaan adalah kebebasan untuk menggunakan program yang telah kita dapatkan, baik secara berbayar maupun gratis. Pengguna juga memperoleh kebebasan untuk mempelajari cara kerjanya, lalu memodifikasinya, dan menyebarluaskannya. Linux merupakan contoh produk berbasis FOSS yang dapat digunakan secara merdeka. Kebalikan dari merdeka adalah terikat (proprietary). Terikat tidak berarti harus membayar lisensi yang mahal, terikat dapat berarti menggunakan program secara tidak legal (ilegal), sehingga dapat dihukum di dunia maupun di akhirat. Terikat juga dapat berbentuk ketergantungan kepada pembuatnya atau vendor tertentu saja sehingga jika ada masalah di kemudian hari, tidak ada pilihan lain kecuali meminta bantuan

Mengenal Software Merdeka (Bagian 1 dari 5)

B aru-baru ini Pemerintah Rusia mengambil keputusan untuk memulai berpindah ke open source. Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin telah menandatangani dokumen kebijakan transisi ke software open source, termasuk Linux, pada 2015 mendatang. Kementerian Komunikasi Rusia diperintahkan membentuk solusi software gratis bagi masalah-masalah tipikal di lembaga terkait. Hasilnya yakni berupa paket software open source yang termasuk di dalamnya terdapat sistem operasi, driver dan aplikasi software untuk server. Kebijakan tersebut dalam skala terbatas sebetulnya sudah dimulai pada tahun 2008. Pada 2008, Pemerintah di negara tersebut memerintahkan sekolah-sekolah untuk menggunakan paket software gratis pada semua komputer mereka (Rachmatunisa, 2010). Perancis malah mendahului apa yang dilakukan Rusia.Pada 2005, Kepolisian Perancis mulai memakai software open source. Seluruh organisasi kepolisian ini yang sebelumnya memakai Microsoft Office, menggantinya dengan OpenOffice.org. Secara bertahap merek