Langsung ke konten utama

Ilmu Bertanya

Ada sebuah kata kunci yang menjadi titik awal proses meneliti, yaitu membuat research question (RQ): how to make a good research question? how to make a good idea?. Bagaimana membuat pertanyaan riset yang baik, bagaimana menemukan ide yang baik, atau bagaimana mengembangkan masalah sains yang baik. Aku lupa baca di buku apa, tetapi seingatku di situ bilang membuat research question yang BAIK itu (tidak) lebih sulit dibanding melaksanakan risetnya sendiri. 

Dalam bayanganku mencari RQ yang baik itu seolah-olah kita harus menjelajahi wilayah ilmu pengetahuan sampai ke tepi batas wilayah itu sendiri. sampai tahu batasnya dimana, seperti apa, dan sejauh mana wilayah ini dipetakan. Lebih dari itu, menjelajahi lagi apa yang bisa kita capai lagi di luar batas wilayah sains tersebut. Menjelajahi lembaran-lembaran ilmiah, menggali temuan-temuan, dan menuai celah-celah sains yang belum tergarap.

Bayangan ini mengiringi diskusi saya beberapa hari terakhir dengan Pak Anton yang sedang menempuh master di Australia. Diskusi via email ini juga menambah wawasan saya mengenai fakta-fakta kehidupan ilmiah di luar negeri. Terkait dengan RQ, Pak Anton menambahkan "RQ itu penting. Sewaktu kuliah dosenku selalu ngingatkan kalo kunci penelitian itu RQ. Begitu udah punya RQ yang bagus, penelitian tinggal dilakukan untuk njawab RQ ini. Ibarat merumuskan RQ itu naik tanjakan pake sepeda, setelah nyampe puncak tanjakan, jalannya sepeda akan lebih mudah. Entah turun, entah melandai."

"Itu juga yang jadi alasan kenapa setiap kandidat doktor menyediakan waktu sampe 1 semester untuk bikin proposal. Temenku di sini bahkan ada yang sampai satu tahun hanya untuk merumuskan RQ dalam proposal yang panjangnya 10-12 halaman. Memang, bro, hanya latihan baca, tulis, dan juga bertanya yang bisa bikin kita mahir membuat RQ. Semudah-mudahnya tutorial tidak akan membantu jika kita tidak bener-bener praktik." Ujaran Pak Anton kepada saya yang menegaskan bahwa dengan praktik, praktik, dan praktik lah kita bisa membuat RQ yang baik.

Bagaimana caranya membuat RQ? ini resepnya menurut Mr. Anton. Sebelum sampai ke RQ ini tentunya kita harus bikin literature review. Jawaban yang singkat sekaligus berat dan mengundang pertanyaan lagi "How to make a good literature review". HOW?


sumber gambar: us.123rf.com

Postingan populer dari blog ini

Cara Praktis Mengubah Gaya Harvard ke Gaya Vancouver

Pada tulisan Menambahkan Style di Zotero saya menguraikan bagaimana kita bisa membubuhkan gaya sitasi (style) baru ke dalam zotero. Nah, dengan beragam koleksi style yang ada kita bisa dengan mudah dan cepat mengubah suatu style ke style yang lain. Sewaktu-waktu kita dapat mengubah style sitasi dari karya tulis ilmiah kita tanpa harus bekerja mulai dari nol. Perubahan tersebut cukup kita lakukan di aplikasi word processor kita, tanpa perlu terkoneksi dengan internet atau harus online.

Mengapa Suatu Pelarut Dikatakan Polar?

U ntuk mendapatkan suatu senyawa dari suatu bahan tumbuhan, kita dapat menjalankan proses yang dinamakan dengan "ekstraksi berpelarut" ( solvent extraction ) atau bisa disebut "ekstraksi" saja. Pelarut yang akan digunakan untuk ekstraksi harus dipilih yang cocok. Kriteria yang digunakan untuk memilih pelarut ekstraksi antara lain masalah harga, toksisitas, ketersediaan, selektivitas solut, kesulitan untuk rekoveri, sifat fisik (kelarutan dalam air, viskositas, titik didih) dan keamanan penggunaannya (keterbakaran, volatilitas). Keputusan akhir biasanya merupakan jalan tengah di antara kriteria tersebut. Namun, untuk skala laboratorium, kriteria yang menjadi kunci pemilihan pelarut yaitu faktor kelarutan (solubilitas) dan selektivitas (Cannel, 1998:61). Kedua faktor kunci tersebut berhubungan dengan kepolaran molekul pelarut itu sendiri. Kepolaran menunjukkan kekuatan gaya tarik menarik antara molekul. Jika dua zat memiliki gaya-tarik-antara-molekul yang sama ata

Cara Cepat Membuat Kutipan dan Daftar Pustaka dengan Zotero

B agaimana cara anda membuat kutipan (sitasi) dan daftar pustaka pada karya tulis ilmiah? mungkin cara anda adalah dengan langkah-langkah berikut: pertama, anda menyalin (kopi) atau menyimpan dokumennya (buku, jurnal, halaman web) lalu menandai keterangan yang anda perlukan baik rincian pustakanya, maupun teks yang akan dikutip; kedua, anda memasukkan teks dan kutipan (sitasi) ke dalam tulisan sekaligus mencantumkannya ke daftar pustaka; ketiga, anda melakukan langkah pertama dan kedua berulang-ulang baik untuk memasukkan pustaka baru, memberi kutipan yang sama di paragraf yang lain, penyuntingan jika ada kesalahan nama atau tahun, dan sebagainya. Pastinya hal ini akan melelahkan dan membuat sebagian kita menjadi frustasi (mungkin trauma) saat membuat karya tulis ilmiah. Bayangkan jika tulisan kita memuat puluhan jurnal atau buku. Jika ada yang salah, apakah anda akan memeriksa halaman demi halaman (tentu tidak!). Perlu saya sampaikan bahwa cara anda tersebut adalah cara sulit, kenapa