Langsung ke konten utama

Kubuntuku Belum Fit Seratus Persen

Tulisan ini masih merupakan sambungan dari dua artikel sebelumnya. Persoalan berpindah (migrasi) dari satu distro Linux ke distro lain menuntut konsekuensi munculnya berbagai problem. Perubahan kebiasaan tentu akan terjadi. Mulai beralihnya
dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya sampai terjadinya kegagalan di sistem tertentu dimana ketika di distro sebelumnya itu tidak menjadi masalah. Secara umum rumusnya (setidaknya berlaku untuk saya) adalah ketika kita beralih ke distro lain maka kita akan merasakan keunggulan sekaligus kekurangan juga di distro baru tersebut.






Keunggulan tampilan di satu sisi memberikan keuntungan namun dari pengalaman saya ditemui kekurangan dalam kestabilan sistem. Hal ini saya rasakan ketika saya (hingga saat ini) menggali pengalaman menggunakan Kubuntu 11.10. Ada beberapa problem yang mengganjal saat menggunakannya. Distro yang saya gunakan adalah Kubuntu 11.10 pada sistem laptop Asus A43E. Aplikasi-aplikasi yang saya pasang umumnya terkait kebutuhan perkantoran dan akademis. Hingga saat artikel ini saya buat, ada beberapa problem yang saya temui.

Libreoffice-Zotero
Libreoffice yang terpasang versi 3.4.4. Adapun zotero 2.1.10 dengan integrator Libreoffice 3.5b3. Problemnya adalah seringkali ketika saya mengunduh metadata jurnal via ikon di url toolbar-firefox, metadata tersebut gagal tersimpan di zotero. Kemudian, terjadi kegagalan juga saat saya hendak memunculkan daftar pustaka (bibliografi) di Libreoffice writer. Sitasi bisa muncul dengan lancar, namun tidak demikian dengan bibliografinya. Libreoffice seketika mati sesaat setelah mengklik "add bibliography". Pengatasan masalah ini saya gunakan Mendeley sebagai pengganti Zotero.

Deteksi Jaringan (Samba)
Saya hendak mendeteksi printer dalam jaringan Windows. Oleh karena itu saya pasang aplikasi samba. Problemnya ialah gagal mendeteksi printer via samba. Jaringan tidak terdeteksi dengan baik. Printer-printer dalam jaringan (workgroup) tidak muncul.

Planner
Aplikasi planner untuk "project management" masih bermasalah. Shortcut atau ikon desktop tetap bisa muncul namun ketika diaktifkan (klik dua kali) tidak ada respon.

Sementara problem tersebut yang teringat saat ini. Jika ada lagi akan saya tambahkan dalam tulisan ini. Bolehkan saya berkata "Kubuntuku Belum Fit 100%"

Postingan populer dari blog ini

Cara Praktis Mengubah Gaya Harvard ke Gaya Vancouver

Pada tulisan Menambahkan Style di Zotero saya menguraikan bagaimana kita bisa membubuhkan gaya sitasi (style) baru ke dalam zotero. Nah, dengan beragam koleksi style yang ada kita bisa dengan mudah dan cepat mengubah suatu style ke style yang lain. Sewaktu-waktu kita dapat mengubah style sitasi dari karya tulis ilmiah kita tanpa harus bekerja mulai dari nol. Perubahan tersebut cukup kita lakukan di aplikasi word processor kita, tanpa perlu terkoneksi dengan internet atau harus online.

Mengapa Suatu Pelarut Dikatakan Polar?

U ntuk mendapatkan suatu senyawa dari suatu bahan tumbuhan, kita dapat menjalankan proses yang dinamakan dengan "ekstraksi berpelarut" ( solvent extraction ) atau bisa disebut "ekstraksi" saja. Pelarut yang akan digunakan untuk ekstraksi harus dipilih yang cocok. Kriteria yang digunakan untuk memilih pelarut ekstraksi antara lain masalah harga, toksisitas, ketersediaan, selektivitas solut, kesulitan untuk rekoveri, sifat fisik (kelarutan dalam air, viskositas, titik didih) dan keamanan penggunaannya (keterbakaran, volatilitas). Keputusan akhir biasanya merupakan jalan tengah di antara kriteria tersebut. Namun, untuk skala laboratorium, kriteria yang menjadi kunci pemilihan pelarut yaitu faktor kelarutan (solubilitas) dan selektivitas (Cannel, 1998:61). Kedua faktor kunci tersebut berhubungan dengan kepolaran molekul pelarut itu sendiri. Kepolaran menunjukkan kekuatan gaya tarik menarik antara molekul. Jika dua zat memiliki gaya-tarik-antara-molekul yang sama ata

Cara Cepat Membuat Kutipan dan Daftar Pustaka dengan Zotero

B agaimana cara anda membuat kutipan (sitasi) dan daftar pustaka pada karya tulis ilmiah? mungkin cara anda adalah dengan langkah-langkah berikut: pertama, anda menyalin (kopi) atau menyimpan dokumennya (buku, jurnal, halaman web) lalu menandai keterangan yang anda perlukan baik rincian pustakanya, maupun teks yang akan dikutip; kedua, anda memasukkan teks dan kutipan (sitasi) ke dalam tulisan sekaligus mencantumkannya ke daftar pustaka; ketiga, anda melakukan langkah pertama dan kedua berulang-ulang baik untuk memasukkan pustaka baru, memberi kutipan yang sama di paragraf yang lain, penyuntingan jika ada kesalahan nama atau tahun, dan sebagainya. Pastinya hal ini akan melelahkan dan membuat sebagian kita menjadi frustasi (mungkin trauma) saat membuat karya tulis ilmiah. Bayangkan jika tulisan kita memuat puluhan jurnal atau buku. Jika ada yang salah, apakah anda akan memeriksa halaman demi halaman (tentu tidak!). Perlu saya sampaikan bahwa cara anda tersebut adalah cara sulit, kenapa