Langsung ke konten utama

Cara Cepat Membuat Kutipan dan Daftar Pustaka dengan Zotero

Bagaimana cara anda membuat kutipan (sitasi) dan daftar pustaka pada karya tulis ilmiah? mungkin cara anda adalah dengan langkah-langkah berikut: pertama, anda menyalin (kopi) atau menyimpan dokumennya (buku, jurnal, halaman web) lalu menandai keterangan yang anda perlukan baik rincian pustakanya, maupun teks yang akan dikutip; kedua, anda memasukkan teks dan kutipan (sitasi) ke dalam tulisan sekaligus mencantumkannya ke daftar pustaka; ketiga, anda melakukan langkah pertama dan kedua berulang-ulang baik untuk memasukkan pustaka baru, memberi kutipan yang sama di paragraf yang lain, penyuntingan jika ada kesalahan nama atau tahun, dan sebagainya. Pastinya hal ini akan melelahkan dan membuat sebagian kita menjadi frustasi (mungkin trauma) saat membuat karya tulis ilmiah. Bayangkan jika tulisan kita memuat puluhan jurnal atau buku. Jika ada yang salah, apakah anda akan memeriksa halaman demi halaman (tentu tidak!). Perlu saya sampaikan bahwa cara anda tersebut adalah cara sulit, kenapa kita tidak pakai cara mudah saja?. Bukankah lebih enak dengan klik saja semua itu terselesaikan dengan mudah dan cepat. Oleh sebab itu gunakanlah Zotero.

Zotero merupakan alat untuk mengelola referensi yang kita pakai saat membuat karya tulis ilmiah (reference manager). Kita dapat menggunakannya untuk mengoleksi, mengorganisir, menganalisis sumber pustaka, dan membaginya dengan teman yang lain. Zotero memiliki fungsi tangkapan metadata jurnal (secara online) seperti nama jurnal, penulis, volume, tahun, abstrak, dan data lainnya secara otomatis. Hal ini akan menghemat waktu dan tenaga karena kita tidak perlu mengetikkannya satu demi satu. Satu kali klik saja maka zotero akan langsung menyimpannya ke dalam komputer kita. Zotero juga bisa diintegrasikan ke dalam aplikasi word seperti Openoffice, Libreoffice, dan Ms.Office (2003, 2007). Kita hanya perlu memasang plugin word integration untuk bisa mengaktifkan fungsi tersebut. Dengan plugin ini di word kita akan terpasang panel ikon (toolbar) zotero untuk memasukkan sitasi, membuat daftar pustaka, dan pembaruan (refresh) jika ada perubahan data pustaka.

Zotero bisa anda pakai dengan syarat anda menggunakan aplikasi browser Firefox. Zotero berjalan sebagai Add-on Firefox. Zotero hingga saat ini (versi 2.1) tidak bisa digunakan dengan browser lain seperti Chrome, Safari, IE, atau lainnya. Walaupun berjalan di Firefox, Zotero tetap bisa anda gunakan meskipun komputer anda sedang luring (offline), namun jika anda ingin memasukkan pustaka dari internet (online) anda tetap harus online (daring) terlebih dahulu. Bagaimana jika saya ingin memasukkan pustaka (format PDF) seperti jurnal yang sudah tersimpan di komputer saya? ada dua cara: pertama, anda dapat menggunakan fungsi "retrieve metadata for PDF". Syaratnya PDF anda tersebut mengandung metadata yang baik. Jika PDF tersebut tidak memiliki metadata maka gunakan cara kedua. Kedua, anda isikan secara manual pustaka anda sebagai isian pustaka baru (new item).

Secara ringkas saya utarakan fitur-fitur lain zotero sebagai berikut:
  1. Zotero memiliki dukungan online yang cukup banyak. Hal ini memudahkan kita saat ingin mengunduh data pustaka di situs-situs jurnal. Adanya penanda (kotak notes atau folder) pada URL Firefox menunjukkan situs tersebut mendukung zotero. Situs-situs yang dukungannya baik antara lain PubMed, Biomedcentral, Google Scholar, dan sebagainya.
  2. Zotero memiliki pilihan Style pustaka yang banyak, misal Harvard style, Vancouver, IEEE, dan lain-lain. Anda bisa memilih style (gaya) pustaka secara mudah. Anda bisa berganti-ganti style secara cepat dan langsung bisa diterapkan pada dokumen anda. Jika anda memiliki mengerti bahasa XML, anda bisa membuat style sendiri dengan mengedit CSL (citation style language) yang digunakan zotero. Pilihan style bisa anda lihat di style repository.
  3. Sinkronisasi antar komputer anda dimana pun. Zotero memiliki penyimpanan online gratis (100 MB) per pengguna. Syaratnya anda membuat akun di situs zotero. Fitur ini memungkinkan anda tetap bisa mengakses pustaka anda di manapun. Jika kapasitas 100 MB tersebut kurang maka anda dapat meminta tambahan kapasitas, namun tentunya dengan membayarnya sesuai kapasitas yang anda inginkan.

Informasi lebih lanjut mengenai zotero berikut cara instalasi, video tutorialnya bisa anda peroleh di www.zotero.org

Tips dan Triks

  • Jika anda menggunakan Ubuntu OS dan Open/Libreoffice, saat anda menggunakan Zotero dalam kondisi offline, pastikan firefox tidak tercentang "work offline" (klik menu File > Work Offline). Jika firefox tercentang "work offline" akan membuat fungsi integrasi zotero-open/libreoffice tidak bekerja. Anda bisa memanfaatkan add-on firefox "stay in online mode" untuk mencegah hal tersebut.
  • Kita dapat memanfaatkan zotero jika sudah terpasang di Firefox. Bagaimana bila kita dalam kondisi dimana Firefoxnya tidak memiliki Zotero, misalkan ketika di Warnet atau di lingkungan lain yang tidak memungkinkan kita memasang Zotero. Kita bisa mengakalinya dengan memanfaat situs CiteULike. Situs ini memiliki fungsi yang sama seperti zotero, namun sifatnya berbasis web (online saja). Jadi, pustaka yang akan anda ambil dimasukkan via CiteULike kemudian data dari CiteULike diekspor ke format Zotero.

Postingan populer dari blog ini

Cara Praktis Mengubah Gaya Harvard ke Gaya Vancouver

Pada tulisan Menambahkan Style di Zotero saya menguraikan bagaimana kita bisa membubuhkan gaya sitasi (style) baru ke dalam zotero. Nah, dengan beragam koleksi style yang ada kita bisa dengan mudah dan cepat mengubah suatu style ke style yang lain. Sewaktu-waktu kita dapat mengubah style sitasi dari karya tulis ilmiah kita tanpa harus bekerja mulai dari nol. Perubahan tersebut cukup kita lakukan di aplikasi word processor kita, tanpa perlu terkoneksi dengan internet atau harus online.

Mengapa Suatu Pelarut Dikatakan Polar?

U ntuk mendapatkan suatu senyawa dari suatu bahan tumbuhan, kita dapat menjalankan proses yang dinamakan dengan "ekstraksi berpelarut" ( solvent extraction ) atau bisa disebut "ekstraksi" saja. Pelarut yang akan digunakan untuk ekstraksi harus dipilih yang cocok. Kriteria yang digunakan untuk memilih pelarut ekstraksi antara lain masalah harga, toksisitas, ketersediaan, selektivitas solut, kesulitan untuk rekoveri, sifat fisik (kelarutan dalam air, viskositas, titik didih) dan keamanan penggunaannya (keterbakaran, volatilitas). Keputusan akhir biasanya merupakan jalan tengah di antara kriteria tersebut. Namun, untuk skala laboratorium, kriteria yang menjadi kunci pemilihan pelarut yaitu faktor kelarutan (solubilitas) dan selektivitas (Cannel, 1998:61). Kedua faktor kunci tersebut berhubungan dengan kepolaran molekul pelarut itu sendiri. Kepolaran menunjukkan kekuatan gaya tarik menarik antara molekul. Jika dua zat memiliki gaya-tarik-antara-molekul yang sama ata