Langsung ke konten utama

Apa Software Merdeka Itu? (Bagian 2 dari 5)

Maryanto (2010) mengutarakan bahwa di era teknologi informasi, muncul pertanyaan: ”Pentingkah kemerdekaan di bidang software atau program komputer?”, ”Sudahkah kita merasa merdeka ketika menggunakan komputer dan gadget lainnya?”. Dalam istilah FOSS (free/open source sofware), kemerdekaan adalah kebebasan untuk menggunakan program yang telah kita dapatkan, baik secara berbayar maupun gratis. Pengguna juga memperoleh kebebasan untuk mempelajari cara kerjanya, lalu memodifikasinya, dan menyebarluaskannya. Linux merupakan contoh produk berbasis FOSS yang dapat digunakan secara merdeka.

Kebalikan dari merdeka adalah terikat (proprietary). Terikat tidak berarti harus membayar lisensi yang mahal, terikat dapat berarti menggunakan program secara tidak legal (ilegal), sehingga dapat dihukum di dunia maupun di akhirat. Terikat juga dapat berbentuk ketergantungan kepada pembuatnya atau vendor tertentu saja sehingga jika ada masalah di kemudian hari, tidak ada pilihan lain kecuali meminta bantuan kepada vendor. Itu pun kalau vendornya masih ada (Maryanto, 2010).

Kemerdekaan (freedom) tidak selalu diartikan gratis atau tanpa biaya, kecuali tanpa biaya lisensi. Biaya dimaksud dapat muncul dari proses mendapatkan, menggunakan, mempelajari, mengembangkan atau memodifikasi dan menyebarluaskan program. Dalam keadaan tertentu, pilihan untuk merdeka dapat memakan biaya lebih besar dibandingkan pilihan untuk terikat. Misalnya, Anda mengeluarkan biaya pelatihan menggunakan Linux yang nilainya bisa lebih besar dibandingkan menggunakan program terikat. Kemerdekaan bukan berarti bebas tanpa batas, sehingga melanggar kemerdekaan orang lain. Memilih Linux (apapun nama distronya) tetap memiliki keterbatasan, misalnya keharusan mengikuti lisensinya (Maryanto, 2010).

Dari penjelasan tersebut tersirat adanya sifat kemerdekaan-software yang berbeda. Secara sederhana, menurut sifat kemerdekaannya ada dua kategori lisensi software yang banyak dipakai yaitu FOSS (free/open source software) atau software merdeka dan PCSS (proprietary/closed source software). FOSS bermakna bahwa program tidak memerlukan biaya ijin atau lisensi penggunaan (free=bebas) dan kode sumber (kode programnya) tidak dirahasiakan (open=tersedia/terbuka) sehingga cara kerjanya dapat dipelajari, lalu dikembangkan dan disebarluaskan. Sebagai contoh: macam-macam distro Linux (ubuntu, fedora), open/libre office, GIMP, Inkscape, dan sebagainya. Adapun PCSS merupakan program yang bersifat ”hanya” dimiliki pembuatnya (terikat). Pengguna hanya dapat menggunakannya jika membeli lisensinya. Pihak lain tidak dapat mempelajari cara kerjanya (karena sifatnya tertutup), tidak pula dapat mengembangkan dan menyebarluaskannya. Contoh: Windows, MS Office, Photoshop, CorelDraw (Nugroho, 2009).

Free software lebih diartikan sebagai software merdeka, bukan software gratis. Untuk memahami konsep free ini, Anda bisa menyamakannya dengan kebebasan untuk mengemukaan pendapat dan gagasan atau free speech. Jangan disamakan dengan minuman atau makanan gratis. Software merdeka merujuk pada kebebasan pengguna untuk menjalankan, menyalin atau memperbanyak, mendistribusikan, mempelajari, mengubah, dan mengembangkan software. Lebih tepatnya, kebebasan tersebut dirinci dalam empat tingkat (Nugroho, 2009).

Kebebasan nol: kebebasan menggunakan untuk kepentingan apa saja
Kebebasan satu: kebebasan untuk mempelajari dan memodifikasi sesuai kebutuhan
Kebebasan dua: kebebasan untuk disebarluaskan atau bebas dikopi agar Anda bisa membantu tetangga atau lingkungan sekitar dalam menggunakan software tanpa takut melanggar lisensi.
Kebebasan tiga: kebebasan untuk meningkatkan kemampuan program yang Anda gunakan dan menyebarluaskan kembali hasil modifikasi ke publik. Dengan demikian, masyarakat luas dapat mengambil manfaat dari pengembangan yang Anda buat. Akses ke kode sumber menjadi prasyarat agar hal ini dapat dilakukan.

Ada 2 macam bentuk umum software open source, yaitu sistem operasi (operating system, OS) dan aplikasi (application program). Artikel berikutnya akan dibahas tentang hal tersebut.

Postingan populer dari blog ini

BUKU: Clutch - mengapa sebagian orang unggul di bawah tekanan dan yang lain tidak

Clutch mencerminkan kondisi dimana seseorang tetap mampu bertindak dengan benar dan baik di bawah tekanan besar. Clutch menunjukkan mentalitas pemenang yang mampu mengendalikan diri di awal hingga akhir permainan. Paul Sullivan (penulis) mengutarakan bahwa clutch tidak terbatas hanya di jagad olahraga melainkan dimiliki oleh siapapun yang menunjukkannya. Kerja keras diperlukan untuktetap tangguh di tengah tekanan besar. Seseorang yang tetap mampu bertindak sebaik dalam keadaan santai di saat ketegangan memuncak dikatakan bahwa orang tersebut dalam posisi clutch. Ada lima kemampuan yang dipunyai orang yang memiliki karakter clutch. Kelimanya yaitu fokus, disiplin, beradaptasi, menjadi hidup (on), dan ada rasa takut sekaligus keinginan kuat untuk sukses. Penulis menambahkan adanya kondisi "clutch ganda" yang merangkum kelima kemampuan dalam satu keadaan. Dobel clutch ditemukan pada keadaan diri seseorang yang mempertaruhkan banyak hal saat menghadapi tekanan. Kemampuan fok...

Mengapa Suatu Pelarut Dikatakan Polar?

U ntuk mendapatkan suatu senyawa dari suatu bahan tumbuhan, kita dapat menjalankan proses yang dinamakan dengan "ekstraksi berpelarut" ( solvent extraction ) atau bisa disebut "ekstraksi" saja. Pelarut yang akan digunakan untuk ekstraksi harus dipilih yang cocok. Kriteria yang digunakan untuk memilih pelarut ekstraksi antara lain masalah harga, toksisitas, ketersediaan, selektivitas solut, kesulitan untuk rekoveri, sifat fisik (kelarutan dalam air, viskositas, titik didih) dan keamanan penggunaannya (keterbakaran, volatilitas). Keputusan akhir biasanya merupakan jalan tengah di antara kriteria tersebut. Namun, untuk skala laboratorium, kriteria yang menjadi kunci pemilihan pelarut yaitu faktor kelarutan (solubilitas) dan selektivitas (Cannel, 1998:61). Kedua faktor kunci tersebut berhubungan dengan kepolaran molekul pelarut itu sendiri. Kepolaran menunjukkan kekuatan gaya tarik menarik antara molekul. Jika dua zat memiliki gaya-tarik-antara-molekul yang sama ata...

Kampus Australia yang Masuk ADS

M asa pengajuan beasiswa Australian Development Scholarship ( ADS ) untuk tahun 2012 telah berakhir. Beasiswa ADS 2012 yang dibuka 6 Juni 2011 ditutup 26 Agustus 2011. Pada tenggat akhir tersebut seluruh berkas lamaran harus sudah diterima oleh Kantor Australia Awards di Jakarta. Meskipun saya belum memasukkan aplikasi ADS tahun ini, namun seperti saran dari teman bahwa sebaiknya iseng-isenglah mengisi aplikasi form ADS. Dari situ kita akan tahu kemauan dari penyelenggara ADS. Setelah sekilas baca "ADS 2012 intake Application Form" saya temukan daftar universitas-universitas di Australia yang menjadi tujuan belajar ADS. Saya pikir logis juga, sebelum mengajukan aplikasi tersebut kita harus menentukan kampus-kampus mana yang akan menjadi tujuan belajar.