Langsung ke konten utama

Setting Wireless di OS Ubuntu 9.10

Beberapa hari ini ada masalah yang belum terpecahkan. Apa itu bos? yaitu mengeset wireless di ubuntu 9.10. Laptop yang ku pakai Acer Aspire 4520 dengan wireless device Atheros. Setelah melalui berbagai percobaan dan klik sana sini, akhirnya datang juga. Setting wireless di ubuntu 9.10 ternyata simpel dan gampang, tetapi apa boleh buat kalau tidak tahu ya tetap saja masalahnya tidak segera terselesaikan. Nah, bagi teman-teman newbie jangan menyerah kalau menghadapi masalah apapun saat memakai ubuntu. Kalau bersabar, InsyaAllah pelan-pelan akan ketemu juga pemecahannya. Kalau ingin cepat dapat solusinya bisa tanya rekan-rekan yang sudah terampil atau tanya saja via forum.
Al-hasil begini ceritanya. Di salah satu Laboratorium di Fakultas tempat saya bekerja menggunakan wireless ber-password. Setelah dapat kuncinya ternyata masih belum bisa browsing di Mr.Google. Kalau ikon network-nya sudah connected. So kenapa ya? langsung saja ku bertanya pada rekan dosen muda, jawabnya harus ditambahkan setting DNS-nya (Domain Name Server). Pada Kasus ini tidak pakai setting TCP/IP jadi cuma masukkan DNS-nya saja (xx.xx.x.xx). Dengan mantap ku edit setting koneksi di panel kanan atas yang ada ikon tanda wirelessnya. Yes, akhirnya masih belum konek juga. Ehm, kenapa lagi ya?
Alamak, salah tempat rupanya. Alhamdulillah bisa browsing juga. Untuk setting wireless (statusnya user bukan root) harus lewat panel kiri atas: system>preference>network connections>wireless>ad/edit. Jika sudah ada nama wireless network-nya langsung edit saja menu wirelessnya. Jika cuma perlu setting DNS saja, pilih Automatic (DHCP) adresses only dan masukkan kode DNS-nya (xx.xx.x.xx) sesuai jaringannya (tanya admin). Jika masih perlu setting IP maka pilih manual dan masukkan (add) address, netmask, gateway-nya. Selanjutnya dicoba koneksinya pakai browser pilihan kita. semoga tulisan ini bisa bermanfaat.

Postingan populer dari blog ini

Cara Praktis Mengubah Gaya Harvard ke Gaya Vancouver

Pada tulisan Menambahkan Style di Zotero saya menguraikan bagaimana kita bisa membubuhkan gaya sitasi (style) baru ke dalam zotero. Nah, dengan beragam koleksi style yang ada kita bisa dengan mudah dan cepat mengubah suatu style ke style yang lain. Sewaktu-waktu kita dapat mengubah style sitasi dari karya tulis ilmiah kita tanpa harus bekerja mulai dari nol. Perubahan tersebut cukup kita lakukan di aplikasi word processor kita, tanpa perlu terkoneksi dengan internet atau harus online.

Mengapa Suatu Pelarut Dikatakan Polar?

U ntuk mendapatkan suatu senyawa dari suatu bahan tumbuhan, kita dapat menjalankan proses yang dinamakan dengan "ekstraksi berpelarut" ( solvent extraction ) atau bisa disebut "ekstraksi" saja. Pelarut yang akan digunakan untuk ekstraksi harus dipilih yang cocok. Kriteria yang digunakan untuk memilih pelarut ekstraksi antara lain masalah harga, toksisitas, ketersediaan, selektivitas solut, kesulitan untuk rekoveri, sifat fisik (kelarutan dalam air, viskositas, titik didih) dan keamanan penggunaannya (keterbakaran, volatilitas). Keputusan akhir biasanya merupakan jalan tengah di antara kriteria tersebut. Namun, untuk skala laboratorium, kriteria yang menjadi kunci pemilihan pelarut yaitu faktor kelarutan (solubilitas) dan selektivitas (Cannel, 1998:61). Kedua faktor kunci tersebut berhubungan dengan kepolaran molekul pelarut itu sendiri. Kepolaran menunjukkan kekuatan gaya tarik menarik antara molekul. Jika dua zat memiliki gaya-tarik-antara-molekul yang sama ata

Cara Cepat Membuat Kutipan dan Daftar Pustaka dengan Zotero

B agaimana cara anda membuat kutipan (sitasi) dan daftar pustaka pada karya tulis ilmiah? mungkin cara anda adalah dengan langkah-langkah berikut: pertama, anda menyalin (kopi) atau menyimpan dokumennya (buku, jurnal, halaman web) lalu menandai keterangan yang anda perlukan baik rincian pustakanya, maupun teks yang akan dikutip; kedua, anda memasukkan teks dan kutipan (sitasi) ke dalam tulisan sekaligus mencantumkannya ke daftar pustaka; ketiga, anda melakukan langkah pertama dan kedua berulang-ulang baik untuk memasukkan pustaka baru, memberi kutipan yang sama di paragraf yang lain, penyuntingan jika ada kesalahan nama atau tahun, dan sebagainya. Pastinya hal ini akan melelahkan dan membuat sebagian kita menjadi frustasi (mungkin trauma) saat membuat karya tulis ilmiah. Bayangkan jika tulisan kita memuat puluhan jurnal atau buku. Jika ada yang salah, apakah anda akan memeriksa halaman demi halaman (tentu tidak!). Perlu saya sampaikan bahwa cara anda tersebut adalah cara sulit, kenapa